Sambutan
mentari di langit lepas membuat semangat diri ku bangkit untuk pergi menuju
sekolah di sebelah masjid pondok ku. Di pondok inilah aku menuntut ilmu hingga
akhirnya di wisuda pada tanggal 15 juni 2014, 5 bulan yang lalu.
Pagi
ini serasa semangat mengebu-gebu diri ku untuk menuju sekolah entah angin dari
mana yang membawa diri ini cepat menuju sekolah, padahal di masa-masa putih
abu-abu ini semangat ku tak begitu tinggi karena aku merasa bahwa ini adalah
masa tersulit dalam dunia pendidikan. Sesampainya
disekolah aku langsung membereskan bangku ku yang berada tepat di depan meja
guru. Kelihatan berantakan sekali bangku
dan meja di kelas ku ini, entah apa yang telah terjadi di kelas ini, sampah –
sampah berserakan
dimana-mana tak hanya di lantai saja sampah itu berada namun dikolong-kolong meja teman-temanku pun
banyak sampah-sampah bekas makanan ringan. Sebelumnya aku tak tahu kelas berapa yang menempati kelas ku ini ketika siang hari. Namun ku lihat disamping mejaku terdapat denah yang bertuliskan kelas VIII2, aku pun langsuung melihat denah tempat duduk ku yang saat ini mejanya penuh dengan sampah-sampah makanan ringan. Setelah ku cari- cari akhirnya ketemu juga siapa yang menempati meja ku ini, ternyata namanya Giyannita fadillah. Setelah ku liat nama itu langsung ku cari nama itu kembali di seksi-seksi kelas, “dia bagian kebersihan tapi kok jorok.? meja w banyak sampahnya kaya gini”, gumam ku dalam hati. Setelah teman-teman ku berdatangan kesekolah barulah aku seperti biasa bertadarus terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran pada Awal pagi ini.
dimana-mana tak hanya di lantai saja sampah itu berada namun dikolong-kolong meja teman-temanku pun
banyak sampah-sampah bekas makanan ringan. Sebelumnya aku tak tahu kelas berapa yang menempati kelas ku ini ketika siang hari. Namun ku lihat disamping mejaku terdapat denah yang bertuliskan kelas VIII2, aku pun langsuung melihat denah tempat duduk ku yang saat ini mejanya penuh dengan sampah-sampah makanan ringan. Setelah ku cari- cari akhirnya ketemu juga siapa yang menempati meja ku ini, ternyata namanya Giyannita fadillah. Setelah ku liat nama itu langsung ku cari nama itu kembali di seksi-seksi kelas, “dia bagian kebersihan tapi kok jorok.? meja w banyak sampahnya kaya gini”, gumam ku dalam hati. Setelah teman-teman ku berdatangan kesekolah barulah aku seperti biasa bertadarus terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran pada Awal pagi ini.
Setelah selesai pelajaran
hari ini yang lumayan melelahkan otak ku kareana cukup banyak pelajaran hari
ini. Dan keesokan harinya aku lagi-lagi jadi orang pertama datang ke sekolah
dann seperti biasa kolong meja ku penuh dengan sampah – sampah makana ringan.
Setelah beberapa hari lamanya sampah – sampah itu semakin banyak. Karena aku
tak suka dengan sampah – sampah di meja ini akhirnya kutuliskan saja surat di
meja itu untuk tidak membuang sampah di meja ku lagi. Namun setelah beberapa
hari kemudia sampah – sampah itu pun masih ada di meja ku, karena jengah dengan
dia akupun mengirim surat kepadanya lagi, tapi surat ini bukan untuk
memperingatinya lagi agar tidak membuang sampah sembarangan di meja ku lagi,
melainkan isi surat ini untuk berkenalan dengannya, yaa.. berkenalan dengan
wanita yang sekarang mendapingi hidup ku.. J
Pagi..
Siapa namanya..?? boleh
kenalan ga..???
Mungkin
seperti itu aku mencoba berrkenalan dengan nya... sejak saat itulah aku selalu
berangkat pagi karena hanya ingin melihat balasan surat ku tadi.. dan ternyata
benar saja surat ku itu di balas olehnya..
Pagi juga
Siapa
ini..??? boleh kok, tapi ini siapa..???
Hati ini merasa senang mendapatkan balasan
surat darinya.... tapi saat itu aku tak hanya surat – suratan dengan sebangku
ku saja namun di belakang meja ku pun menaruh surat,, namun tak sebahagia saat
aku menerima surat darinnya...
Salang
beberapa bulan aku surat –suratan dengannya aku pun mulai merasa ada sesuatu di
hati ku yang bertanya –tanya tentang dirinya..??? karena selama surat – suratan
aku tak tahu dia wajahnya seperti apa & sikapnya seperti apa... hamppir
setiap kali aku selalu bertanya ke teman lelakinya yang aku dekat,, tpi aku tak
puas dengan jawaban teman – temannya... akhiirnya aku mulai ingin dekat
dengannya dan menganggap dia seperti ade angkatku...
Dhe...
Kha”.. blom tau niih dhe” orangnya
kaya gimana...???
Surat itu kembali aku kirim ke padanya.. walau tak seperrti sebenarnya
namun kurasa seperti itu...
Apa kha...
Hahaha.. masa dah lama
surat-suratan belom tau dhe” siih... kha” siih cuek ajah sama dhe” klo dhe”
panggil kha” jdinya DL deeh klo llom tau dhe”...
Yaah...
Diih bukannya cuek dhe”
sayangg... tpi kha” masih malu klo dhe” panggil,, habisnya dhe” ga tau sicon
siih manggilnya...
Setelah lama menjalin hubungan adik kaka ini,
aku telah menyimpan rasa kepadanya sampai akhirnya aku memutuskan pacarku yang
di jakarta karena sikapnya yang tidak suka dengan adik angkatku ini yang aku
belum ketahui wajah manisnya saat itu.. “terseraah w lah emang kenapa klo w
punya ade angkat” tohh w ini kan.? Lagi pula lu juga punya kaka angkat”
pertengkaran itu terus terjadi sampai akhirnya ku putuskan untuk berpisah
dengannya...
Singkat
cerita... 1 tahun sudah berlalu aku menjalani hubungan adik angkat dengannya
namun tak pernah ada kabar tentang dirinya... sampai akhirnya aku kembali
mengirimkan surat kepadanya... saat itu
dirinya sudah duduk di kelas IX MTs,
setelah lama kami surat- suratan kembali akhirnya sebelum wisuda datang
beberapa bulan lagi aku dihadiahkan oleh-oleh yang dibawanya saat liburan kelas
IX. Tradisi di poondok ini jika selesai UN pasti diliburkan... saat itu lah aku
kenal dan tahu wajahnya yang begitu cantik menurutku, sampai rasa ku kepadanya
semakiin tinggi lagi,, “ahh ade w cantik juga yaaah... tpi dia dah ada yang
punya siiih... coba belum ada pasti w mau lah jadi pacar dia,, bukan sekedar
pacar pun w mau” lalu ku buka bingkisan hadiah tadi, dan ternyata isinya adalah
baju,, bagus sekali baju ini warnanya pun aku suka, apalagi yang memberi baju
ini... “ternyata dia orangnya baik yaah padahal w Cuma bercanda minta oleh –
oleh liburan dia”... gumam ku dalam hatii...
Beberapa hari kemudia sebulan
mendekati hari H (wisuda) aku sering mengintip dari jendela kamar As –sihah
untuk melihatnya latihan tari saman... sungguh manis sekali parasnya itu...
namun bukan itu yang aku ingin kan darinya saat itu, melaikan adalah hatinya
yang amat baik dan sikap manjanya yang
membuat ku semangattt... “duhh dhe... dhe” manis & lucu banget siiih...
Tak
terasa kini waktu telah berputar begitu cepat hingga akhirnya hari wisuda itu
pun tiba,, saat itu aku dapat tugas dari guru ku untuk menjaga di sisi panggu
wisuda mengawasi anak kecil yang bandel... lelah rasanya berdiri hingga hampir
di penghujung acara,, namun semua itu tergantikan oleh penampilan tari saman
dari kelas ade angkat ku itu,, sungguh luar biasa deeh penampilannya kli ini,
tpi sayang aku tak bisa melihatnya secara jelas, yang pasti dia sangat manis
hari itu... setelah acara selesai hingga pembagian hasil nilai ujian semester
genap... tiba – tiba saja ada yang memanggilku,, ooh ternyata dia... “kha foto
– foto yuuk... aku terdiam sejenak karena kaget dia ingin foto bersama ku,, tpi
aku tak ingin mengecewakannya lagi setelah aku menolak saat di ajak foto
bersamanya ketika aku duduk di kelas X3, “eh.. iyah yuu.. tpi
mau diamana..??? emmpttt... di sini aja
yuu kha.. dia mengajakku ke bawah tangga di samping kantor kepala madrasah... setelah
foto” bersama-sama kami pun pulang kerumah masing-masing,, sesampainya di rumah
dia langsung mengirim sms kepada ku... kha”...
aku pun membalas smsnya.. iyaah apa dhe... selama liburan itu aku dan
dia tidak bisa seperti teman – teman ku kebanyakan yang bisa smsan spuasnya
dari sahabat,adik angkatnya atau bahkan pacarnya... namun aku tidak, hanya
beberapa minggu saja aku bisa smsan sama dia karena HP nya disita oleh
ayahnya... rasa rindu ini pun semakin menjadi – jadi saat tidak dapat
berkomunikasi lagi dengannya,, akhirnyya kami hanya bisa surat-suratan dan itu
pun hanya beberapa kali saja... setelah ku tahan rasa rindu itu beberapa minggu
saat liburan hingga akhirnyya masuk kembali ke Ma’had dan dapat berkomunikasi
kembali dengannya... hati serasa senang dan sulit di gambarkan dalam tulisan,,
Bulan ramadhan pun tiba saat kami baru masuk sekitar 2
minggu... hubungan kami semakin hari semakin dekat, dan aku pun mulai
mempelajari sikap dia dikit demi sedikit... ternyata dia adalah wanita tipe
yang aku ingin kan selama ini,, selain dia manis dan cantik, dia juga wanita
yang rajin merawat diri,jujur,manja,dan bahkan bisa dibilang wanita yang
setia... dia juga terpaut di bawah umur ku 2 tahun lebih muda... jadi aku
semakin yakin untuk memilikinya... aku yakin dia yang terbaik untuk hidupku
nanti... di pertengahan bulan juli aku mencoba mengungkapkan perasaan ku
kepadanya,, namun entah mengapa aku jadi tidak yakin jika aku berterus terang
tentang perasaan ku ini... “dhe... kha”
sayang banget sama
dhe”...
dhe” mau ga jadi pendamping hidup kha”...??? setelah aku mengungkapkan isi hati
ku kepadanya, aku selalu ingin memperhatikannya,, disaat aku mengaji pun selalu
ingin berjumpa dengannya... taklama kemudia surat tentang isi hati ku kepadanya
pun di balas... tepat pada tanggal 15 juli 2013 dia membalas surat yang
ku berikan itu tentang isi hati ku ... “iyaa kha... dhe” juga sayang banget
sama kha”... emmmmpt... gimana yaah kha..??? dhe” jawab yaah... tpi kha” jangan
sedih yaaah denger jawaban dari dhe”... sotak hati ku pun pupuh mendengar
jawaban darinya itu belum sempat aku lanjutkan membaca kata – kata itu membuat
diriku jatuh karena aku yakin dia tidak mau menerima ku... namun aku bersih
keras untuk melanjutkan membaca surat darinya itu walau resiko patah hati akan
ku hadapi. emmmmpttttt.... dhe”... dhe”... dhe” mau kok jadi pendamping hidup
kha”... “yess... dia mau jadi
pendamping hidup w... rasa bahagia pun menyelimuti hati ku saat itu,, entah
bagaimana ku tuliskan rasa yang benar – benar membuat hati ini begitu bahagia
dibuatnya. Hari itu pun menjadi saksi ketulusan cinta kita berdua yang hingga
kini masih ku rasakan cinta dan kasih sayangnya.
Senin,
15 Juli 2014 M Bertepatan 06 Ramadhan 1434 H
Hari dan tanggal itulah yang menjadi saksi
bisu cinta kita berdua, cinta yang akan ku pertahankan sampai hembusan nafas
terakhirku... di hari itu akuu berjanji dalam haati ku ubtuk selalu setia dan
selalu menjaganya...
The End